Selama semingguan ini, kayaknya bumbu-bumbu emosi hadir dari orang-orang yang barudikenal. Menyebalkan memang. Tiap pagi diisi dengan cacian dan makian dalamhati. Dan kayaknya kurang bijak kalo mau nulis tapi isinya caci maki. So,mending kudu bodo amat gitu kali yah?
Pernahdenger buku karya blogger sekaligus penulis Mark Manson. Judulnya “The Subtle Art of Not Giving a F*uck”.Pasti pada ga pernah mendengarnya yah? Yaudah. Kalo buku yang judulnya “SebuahSeni untuk Bersikap Bodo Amat” pernah baca? Jadi itu buku sebenernya masih satujudul. Hanya beda bahasa aja. Yang satu bahasa lokalnya orang Inggris sana,satunya lagi udah versi terjemahan Internasional. Kita ini Internasional lohbagi mereka. Ya kan?
Jadi..buku itu tuh.. sama sekali aku ga tertarik untuk membacanya. Apalagi untukmembelinya. Ada sih salah satu temen yang sampe inden buat beli tuh buku.Ngebela-belain ke Purwokerto untuk membelinya. Dibaca? Kayaknya sih masih jadibahan addictive untuk bantalempuknya. Inget betul dia bilang: “Akubaru baca..ya paling 3-5 halaman aja. Dan rasanya bukan aku banget, alias gabanget lah. Bukan budaya kita banget.” Sempat sedikit ngecengin sih.Abisnya dia terlalu bodo amat untuk membeli buku seni yang bersikap bodo amat.Wkwkwk…
Sebenernyaini mau nulis bukan tentang buku itu. Ga peduli juga. Kan aku ga beli. Kayaknyayang aku mau tulis ini tentang…Apa yah?
Gini.Pernah ga kamu punya temen yang ga bisa menghargai orang lain sama sekali. Yangmenyepelekan orang lain. Seolah-olah Cuma dirinya yang ya…. dia anggap diapaling iye mungkin yah? Kayaknya ini bahasa ga bisa menghargai ataumenyepelekan orang lain ini terlalu berlebihan untuk orang yang ngaretan. Tapisadarkan? Kalo waktu yang kita punya itu tak akan pernah bisa balik lagi.Seberharga itu waktu kita dan orang yang tak menghargai waktu kita itu sama ajadengan orang yang ga bisa menghargai orang lain.
Inipart marah-marah di bagian ini nih. Tahan nafas kalo terlihat kasar banget.Tapi aku usahakan pake bahasa yang enak. Biar nusuknya kerasa tapi serasadielus-elus aja.
Buatkamu yang kalo janjian sama temen tapi super ngaret. Udah bilang OTW ternyataditunggu bisa berjam-jam dan dengan enaknya bilang “sorry, ketiduran”. Atau pas udah janjian, kau lebih ngeduluinhal-hal yang receh dan dengan menganggap “fulanini, dia mau nunggu koq” “fulannah ini, dia sellow ini, ga ada kesibukan lain” inituh.. apa yah? Kamu pikir Cuma kamu yang punya kesibukan dan yang lain enggak?Kamu pikir Cuma kamu yang waktunya sangat berharga dan yang lain enggak? Kamupikir Cuma kamu yang hidupnya punya pengaruh terhadap kehidupan orang lain,sementara orang lain Cuma benalu yang ga layak untuk dihargai waktunya?
Come on. Tau ga? Kau itu sama sekaliga penting bagi orang lain. Bukan Cuma ngareters,siapapun kamu, termasuk yang mungkin membaca tulisan ini. Kamu itu nothing. Kamu itu bukan siapa-siapa.Kamu itu ga berarti sama sekali bagi kehidupan orang lain. Bahkan bisa ajaternyata kamu itu penghambat kesuksesan orang lain. Hanya saja, orang lain taksepicik dirimu yang memandang rendah yang lain. Orang masih mempunyai empati,untuk bisa menghargai yang lain. Menghargai bahwa.. walau sekedar rebahan, itulebih berharga dari pada menemuimu. Jadi, sadar diri. Kau itu orang ga pentingyang Cuma berusaha dihargai oleh orang lain.
Mungkinbenar kamu paling sibuk, kamu paling bermanfaat, kamu paling berpengaruh. Tapimungkin kamu ga punya self awarenessjadi self controlmu rendah.
Gini.Orang yang punya self awareness diaakan paham seberapa kemampuannya. Physiclyatau mentally. Dia akan tau saatdirinya emosi, meski muka yang ditampilkan tetep tersenyum, dia tau berapakemampuannya bawa motor tanpa grusa-grusu. Dia tau bagaimana kesibukannya.Dengan begitu dia bisa tau kapan memberi kode ke yang lain: “OTW!”
Mungkinbagimu orang lain terlihat ga punya pekerjaan lain sehingga bisa santai ajaketika kamu dengan seenaknya mempermainkan waktunya.
Orangyang self awarenessnya bagus.. diabakal punya rasa rendah hati untuk menghargai orang lain dengan tidak merasadirinya paling oke. Tapi bagi yang punya badself awareness dia bakal merendahkan diri sendiri dengan dicap sebagaiorang yang telatan dan lain-lain. Ga akan lagi orang bisa menghargaimu.
Sesantaiapapun.. hargai. Inget. Kamu itu ga penting. Kamu merasa dipentingin oleh oranglain itu hanya karena orang lain mau menghargaimu. Pernah belajar PPKn atau PMPkan? Dimana salah satu isi pelajarannya: “Kalokamu pengen dihargai, maka hargai orang lain”.
Adalagi nih. Kalo orang lain bilang: “gabisa, badanku capek”. Kamu ga perlu sok-sokan ngasih surprise dengan tiba-tiba datang. Ga perlu sok-sokan kamupengertian, perhatian dan bisa ngertiin dia. Itu namanya kau sama sekali gangerti dan egois. Orang lain lebih tau bagaimana kondisi fisiknya, dan dirinya.Kalo dia bilang ga bisa, udah pasti karena dia tau kalo saat itu dia butuhistirahat. Ga usah sok-sokan baper: “kayaknyadia menghindariku. Ada yang berubah dari dia”. Woy… drama banget idup lu.Capek itu capek. Ga bisa diganggu itu ya ga bisa diganggu. Dan balik lagi keatas.. Kalo dia sanggup menemuimu.. berarti dia kasih hal yang sangat berhargadarinya untuk menemui seseorang yang sama sekali ga penting. Yaitu waktunya.Ngerti?
0 Komentar